Wednesday, June 27, 2012

Wakatobi island - Ekopar



Sulawesi Tenggara ternyata meyimpan keindahan alam yang tiada tara di dunia . Keindahan taman nasional bawah laut Wakatobi, rupanya sunguh sangat menakjubkan bagi dunia, karena sebanyak 90 persen spesis karang laut yang ada di dunia ditemukan dibawah laut Wakatobi. Yang artinya dari 850 spesies karang laut yang ada didunia sebanyak 750 spesies ditemukan ditaman bawah laut Wakatobi.
Dilihat dari letaknya Wakatobi berada pada jantung segi tiga karang dunia yang saat ini berstatus taman nasional, yaitu Indonesia, Malaysia, Philipina,Paua New Guiena, Kepulauan Salamon dan Timor Leste. Waktobi masuk dalam kategori tiga pusat penyelaman kelas dunia.
Kabupaten Wakatobi itu sendiri merupakan daerah otonom, harus bisa memacu daerah untuk bisa menggerakkan dan memberdayakan seluruh satuan kerjanya agar berupaya menyiapkan segala bentuk perubahan yang strategi yang dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai kelemahan yang dialami dan mempersiapkan diri untuk mengembangakan daerah agar dapat bersaing drogan daerah-daerah lain di Indonesia.
Mengingat bahwa Kabupaten Wakatobi sebagai daerah kepulauan dengan 97% wilayahnya berupa laut dan 3% wilayah daratan memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan pariwisata bahari dan pariwisata budaya. Oleh karena itu pemerintah daerah Kabupaten Wakatobi menjadikan pariwisata sebagai saah satu sektor andalan (Leading Sector) yang merupakan tantangan bagi semua elemen masyarakat dan pemerintah khususnya Dinas kebudayaan dan Pariwisata untuk memikirkan langkah-langkah operasional yang perlu dilakukan.
Untuk menunjang kelancaran operasional kegiatan pengembangan pariwisata, pemerintah daerah mengeluarkan peraturan Bupati Wakatobi nomor 7 tahun 2006 tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Wakatobi. Dalam peraturan Bupati tersebut Bab II pasal 2 ayat 1 dijelaskan bahwa Dinas kebudayaan dan Pariwisata meupakan unsur pelaksana pemerintah daerah. Sedangkan ayat 2 berbunyi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Mengingat saat ini jumlah wisatawan yang berkunjung ke wakatobi semakin banyak oleh karena itu pemerintah setempat harus jeli dalam mengatur wilayah dan memberlakukan peraturan-peraturan yang jelas agar kunjungan wisatawan tersebut dapat menjadi suatu proses yang berkelanjutan guna terus memberikan pengembangan dan dampak positif terhadap daerah wakatobi itu sendiri.

banyaknya wisatawan yang berkunjung tentu saja dapat memberikan keuntungan bagi warga sekitar khususnya terhadap segala sesuatu yang di hasilkan oleh daerah wakatobi sendiri. 

Sektor Industri 
Hingga tahun 2008 di Kabupaten Wakatobi belum terdapat industri besar dan industri sedang, hanya terdapat sejumlah industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Jumlah industri kecil sebanyak 19 unit dengan tenaga kerja sebanyak 98 orang, sedangkan industri kerajinan rumah tangga (home industri) sebanyak 1.067 unit dengan tenaga kerja sebanyak 1.217 orang. Dari 8 Kecamatan yang ada di Kabupaten Wakatobi, kecamatan Wangi-Wangi merupakan kecamatan yang paling banyak industrinya. Terdapat sebanyak 252 unit industri yang menyerap tenaga kerja sebanyak 266 orang. Di kecamatan Wangi-Wangi Selatan terdapat terdapat industri sebanyak 212 unit dengan tenaga kerja sebanyak 266 orang. Sedangkan yang paling sedikit industrinya adalah Kecamatan Kaledupa Selatan dengan 64 unit yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 79 orang. 

Sektor Perdagangan
Kegiatan yang dicakup dalam perdagangan meliputi kegiatan membeli dan menjual barang, baik barang baru maupun bekas, untuk tujuan penyaluran/ pendistribusian tanpa mengubah sifat barang tersebut. Saat ini komoditas perdagangan yang dicakup adalah hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.

Pada tahun 2008, terdapat sekitar 50.778,49 ton komoditas hasil bumi diperdagangkan dengan nilai penjualan sebesar 518.883.671,61 juta rupaiah. Komoditi yang paling banyak diperdagangkan adalah perikanan yang mencakup gurita, ikan tuna, ikan dasar, dan agar-agar. Hasil-hasil perkebunan merupakan komoditas yang belum banyak diperdagangkan. Sehingga memberikan nilai yang paling kecil dalam perdagangan antar pulau

- Perdagangan Hasil Pertanian Tanaman Pangan

Komoditas-komoditas penting pertanian tanaman pangan yang diperdagangkan antar pulau tahun 2008 meliputi kacang tanah, jagung, bawang merah, dan jeruk. Jagung merupakan komoditas terbanyak yang diperdagangkan dibanding komoditas pertanian tanaman pangan lainnya. Tercatat sekitar 104,40 ton jagung yang diperdagangkan antar pulau. Namun, karena nilai jual yang masih rendah, nilai perdagangan jagung hanya mencapai 469,80 juta rupiah. Lain halnya dengan kacang tanah, walaupun nilai perdagangannya hanya sebanyak 44,01 ton namun nilai jualnya bisa mencapai 594,13 juta rupiah.

- Perdagangan Hasil perkebunan
Wakatobi sebagai daerah kepulauan yang memiliki banyak daerah pesisir menjadikannya cocok dijadikan lahan bagi perkebunan kelapa. Hal ini selanjutnya berhubungan produksi dan perdagangan kopra yang bahan bakunya dari buah kelapa. Pada tahun 2008, sekitar 1.328 ton kelapa yang diperdagangkan antar pulau dengan nilai sebesar 6.432,20 juta rupiah.

- Perdagangan Hasil peternakan

Total volume hasil peternakan yang diperdagangkan antar pulau pada tahun 2008 sebanyak 550,18 ton dengan nilai perdagangan sebesar 18.889,18 juta rupiah. Dari volume perdagangan tersebut, 86,10 ton merupakan komoditi ternak kecil (55,94 persen). Namun demikian komoditi dengan nilai perdagangan tertinggi adalah sapi yang mencapai 10.332 juta rupiah. Sedangkan unggas hanya mencapai 2.475 juta rupiah.

- Perdagangan Hasil Perikanan
Laut merupakan sumber daya potensial dalam pengembangan sektor perikanan. Dalam sektor perikanan dikenal perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Salah satu komoditi perikanan budidaya adalah agar-agar. Pada tahun 2008, sebanyak 29,39 ribu ton komoditi agar-agar yang diperdagangkan antarpulau atau setara dengan 290.964,01 juta rupiah. Sedangkan komoditi perikanan tangkap yang diperdagangkan adalah ikan tuna, gurita dan ikan dasar. Tahun 2008, ikan tuna merupakan komoditi dengan volume perdagangan terbesar yakni sebanyak 1.025,20 ton dengan nilai perdagangan sebesar 40.790,97 juta rupiah.

- Perdagangan Hasil Kehutanan

Pada tahun 2005 terdapat empat komoditi yang diperdagangkan yaitu jati olahan, jati gelondongan, rotan dan komoditi lainnya dengan volume dan nilai masing-masing adalah jati olahan 6.103 ton dengan nilai 9.154.800 ribu rupiah, jati gelondongan 105 ton dengan nilai 15.750 ribu rupiah, rotan 6.921,68 ton dengan nilai 4.154.005 ribu rupiah dan komoditi lainnya 218.400 ton dengan nilai sebesar 436.800 ribu rupiah.

melihat dari mata pencaharian dari penduduk sekitar maka dapat di pastikan bahwa kegiatan pariwisata dapat sangat membantu kelancaran kegiatan ekonomi penduduk sekitar. semakin banyak wisatawan berkunjung dengan sendirinya makin kencang roda perekonomian masyarakat sekitarnya dapat berputar.   Selain itu dengan meningkatnya jumlah wisatawan di Wakatobi menimbulkan dampak ekonomi yaitu berupa  efek langsung , tidak langsung maupun ikutan. Kegiatan pariwisata di pulau Wakatobi sedang mengalami kemajuan karena berdasarkan data yang ada terdapat peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya. Oleh karena itu manfaat yang didapat antara lain :
    •   Meningkatkan devisa Negara dari sektor pariwisata.
    •   Meningkatkan pendapatan daerah setempat (kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara)
    •   Memperkuat nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing.
    •   Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
    •  Turut mempromosikan pariwisata di Indonesia (word of mouth) bagi wisatawan yang telah berkunjung ke ODTW di Indonesia.
    •   Mendorong masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke ODTW di negara sendiri dibanding harus berlibur ke luar negeri.
  Semoga daerah wisata wakatobi ini dapat terus berkembang dan dapat terus mendatangkan wisatawan namun tanpa merusak kekayaan alam yang ada sehingga wisata tersebut dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.



No comments:

Post a Comment