Wednesday, June 27, 2012

Wakatobi island - Ekopar



Sulawesi Tenggara ternyata meyimpan keindahan alam yang tiada tara di dunia . Keindahan taman nasional bawah laut Wakatobi, rupanya sunguh sangat menakjubkan bagi dunia, karena sebanyak 90 persen spesis karang laut yang ada di dunia ditemukan dibawah laut Wakatobi. Yang artinya dari 850 spesies karang laut yang ada didunia sebanyak 750 spesies ditemukan ditaman bawah laut Wakatobi.
Dilihat dari letaknya Wakatobi berada pada jantung segi tiga karang dunia yang saat ini berstatus taman nasional, yaitu Indonesia, Malaysia, Philipina,Paua New Guiena, Kepulauan Salamon dan Timor Leste. Waktobi masuk dalam kategori tiga pusat penyelaman kelas dunia.
Kabupaten Wakatobi itu sendiri merupakan daerah otonom, harus bisa memacu daerah untuk bisa menggerakkan dan memberdayakan seluruh satuan kerjanya agar berupaya menyiapkan segala bentuk perubahan yang strategi yang dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai kelemahan yang dialami dan mempersiapkan diri untuk mengembangakan daerah agar dapat bersaing drogan daerah-daerah lain di Indonesia.
Mengingat bahwa Kabupaten Wakatobi sebagai daerah kepulauan dengan 97% wilayahnya berupa laut dan 3% wilayah daratan memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan pariwisata bahari dan pariwisata budaya. Oleh karena itu pemerintah daerah Kabupaten Wakatobi menjadikan pariwisata sebagai saah satu sektor andalan (Leading Sector) yang merupakan tantangan bagi semua elemen masyarakat dan pemerintah khususnya Dinas kebudayaan dan Pariwisata untuk memikirkan langkah-langkah operasional yang perlu dilakukan.
Untuk menunjang kelancaran operasional kegiatan pengembangan pariwisata, pemerintah daerah mengeluarkan peraturan Bupati Wakatobi nomor 7 tahun 2006 tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Wakatobi. Dalam peraturan Bupati tersebut Bab II pasal 2 ayat 1 dijelaskan bahwa Dinas kebudayaan dan Pariwisata meupakan unsur pelaksana pemerintah daerah. Sedangkan ayat 2 berbunyi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Mengingat saat ini jumlah wisatawan yang berkunjung ke wakatobi semakin banyak oleh karena itu pemerintah setempat harus jeli dalam mengatur wilayah dan memberlakukan peraturan-peraturan yang jelas agar kunjungan wisatawan tersebut dapat menjadi suatu proses yang berkelanjutan guna terus memberikan pengembangan dan dampak positif terhadap daerah wakatobi itu sendiri.

banyaknya wisatawan yang berkunjung tentu saja dapat memberikan keuntungan bagi warga sekitar khususnya terhadap segala sesuatu yang di hasilkan oleh daerah wakatobi sendiri. 

Sektor Industri 
Hingga tahun 2008 di Kabupaten Wakatobi belum terdapat industri besar dan industri sedang, hanya terdapat sejumlah industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Jumlah industri kecil sebanyak 19 unit dengan tenaga kerja sebanyak 98 orang, sedangkan industri kerajinan rumah tangga (home industri) sebanyak 1.067 unit dengan tenaga kerja sebanyak 1.217 orang. Dari 8 Kecamatan yang ada di Kabupaten Wakatobi, kecamatan Wangi-Wangi merupakan kecamatan yang paling banyak industrinya. Terdapat sebanyak 252 unit industri yang menyerap tenaga kerja sebanyak 266 orang. Di kecamatan Wangi-Wangi Selatan terdapat terdapat industri sebanyak 212 unit dengan tenaga kerja sebanyak 266 orang. Sedangkan yang paling sedikit industrinya adalah Kecamatan Kaledupa Selatan dengan 64 unit yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 79 orang. 

Sektor Perdagangan
Kegiatan yang dicakup dalam perdagangan meliputi kegiatan membeli dan menjual barang, baik barang baru maupun bekas, untuk tujuan penyaluran/ pendistribusian tanpa mengubah sifat barang tersebut. Saat ini komoditas perdagangan yang dicakup adalah hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.

Pada tahun 2008, terdapat sekitar 50.778,49 ton komoditas hasil bumi diperdagangkan dengan nilai penjualan sebesar 518.883.671,61 juta rupaiah. Komoditi yang paling banyak diperdagangkan adalah perikanan yang mencakup gurita, ikan tuna, ikan dasar, dan agar-agar. Hasil-hasil perkebunan merupakan komoditas yang belum banyak diperdagangkan. Sehingga memberikan nilai yang paling kecil dalam perdagangan antar pulau

- Perdagangan Hasil Pertanian Tanaman Pangan

Komoditas-komoditas penting pertanian tanaman pangan yang diperdagangkan antar pulau tahun 2008 meliputi kacang tanah, jagung, bawang merah, dan jeruk. Jagung merupakan komoditas terbanyak yang diperdagangkan dibanding komoditas pertanian tanaman pangan lainnya. Tercatat sekitar 104,40 ton jagung yang diperdagangkan antar pulau. Namun, karena nilai jual yang masih rendah, nilai perdagangan jagung hanya mencapai 469,80 juta rupiah. Lain halnya dengan kacang tanah, walaupun nilai perdagangannya hanya sebanyak 44,01 ton namun nilai jualnya bisa mencapai 594,13 juta rupiah.

- Perdagangan Hasil perkebunan
Wakatobi sebagai daerah kepulauan yang memiliki banyak daerah pesisir menjadikannya cocok dijadikan lahan bagi perkebunan kelapa. Hal ini selanjutnya berhubungan produksi dan perdagangan kopra yang bahan bakunya dari buah kelapa. Pada tahun 2008, sekitar 1.328 ton kelapa yang diperdagangkan antar pulau dengan nilai sebesar 6.432,20 juta rupiah.

- Perdagangan Hasil peternakan

Total volume hasil peternakan yang diperdagangkan antar pulau pada tahun 2008 sebanyak 550,18 ton dengan nilai perdagangan sebesar 18.889,18 juta rupiah. Dari volume perdagangan tersebut, 86,10 ton merupakan komoditi ternak kecil (55,94 persen). Namun demikian komoditi dengan nilai perdagangan tertinggi adalah sapi yang mencapai 10.332 juta rupiah. Sedangkan unggas hanya mencapai 2.475 juta rupiah.

- Perdagangan Hasil Perikanan
Laut merupakan sumber daya potensial dalam pengembangan sektor perikanan. Dalam sektor perikanan dikenal perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Salah satu komoditi perikanan budidaya adalah agar-agar. Pada tahun 2008, sebanyak 29,39 ribu ton komoditi agar-agar yang diperdagangkan antarpulau atau setara dengan 290.964,01 juta rupiah. Sedangkan komoditi perikanan tangkap yang diperdagangkan adalah ikan tuna, gurita dan ikan dasar. Tahun 2008, ikan tuna merupakan komoditi dengan volume perdagangan terbesar yakni sebanyak 1.025,20 ton dengan nilai perdagangan sebesar 40.790,97 juta rupiah.

- Perdagangan Hasil Kehutanan

Pada tahun 2005 terdapat empat komoditi yang diperdagangkan yaitu jati olahan, jati gelondongan, rotan dan komoditi lainnya dengan volume dan nilai masing-masing adalah jati olahan 6.103 ton dengan nilai 9.154.800 ribu rupiah, jati gelondongan 105 ton dengan nilai 15.750 ribu rupiah, rotan 6.921,68 ton dengan nilai 4.154.005 ribu rupiah dan komoditi lainnya 218.400 ton dengan nilai sebesar 436.800 ribu rupiah.

melihat dari mata pencaharian dari penduduk sekitar maka dapat di pastikan bahwa kegiatan pariwisata dapat sangat membantu kelancaran kegiatan ekonomi penduduk sekitar. semakin banyak wisatawan berkunjung dengan sendirinya makin kencang roda perekonomian masyarakat sekitarnya dapat berputar.   Selain itu dengan meningkatnya jumlah wisatawan di Wakatobi menimbulkan dampak ekonomi yaitu berupa  efek langsung , tidak langsung maupun ikutan. Kegiatan pariwisata di pulau Wakatobi sedang mengalami kemajuan karena berdasarkan data yang ada terdapat peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya. Oleh karena itu manfaat yang didapat antara lain :
    •   Meningkatkan devisa Negara dari sektor pariwisata.
    •   Meningkatkan pendapatan daerah setempat (kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara)
    •   Memperkuat nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing.
    •   Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
    •  Turut mempromosikan pariwisata di Indonesia (word of mouth) bagi wisatawan yang telah berkunjung ke ODTW di Indonesia.
    •   Mendorong masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke ODTW di negara sendiri dibanding harus berlibur ke luar negeri.
  Semoga daerah wisata wakatobi ini dapat terus berkembang dan dapat terus mendatangkan wisatawan namun tanpa merusak kekayaan alam yang ada sehingga wisata tersebut dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.



Wednesday, May 23, 2012

Studi Kasus Club Med - Bali (EkoPar)

Pariwista Bali dan Global ( Bali and Global Tourism )


TOPIK DISKUSI 
Apakah manfaat dan masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap :
a. Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)?
b. Negara dengan perekonomian sedang berkembang

Berikut merupakan tanggapan saya atas STUDI KASUS : CLUB MEDITERANIAN, MANFAAT EKONOMI BAGI NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG


Berbicara tentang Club Med , memang terdapat banyak keunikan yang   dapat di temukan didalamnya. Sebelumnya saya memang pernah melakukan on the job training di Club Med resort yang ada di Bali. Pertama saya menginjakan kaki di tempat tersebut saya merasa banyak hal yang aneh , tidak seperti akomodasi hotel lain yang pernah saya temui. Namun banyak hal yang saya pelajari dari tempat tersebut. Ternyata tidak semua akomodasi hotel harus selalu tampil dengan elegan. Club Med mengajarkan banyak hal tentang bagaimana cara mengenal tamu dari sisi yang berbeda.

Club Med memiliki konsep yang berbeda dari yang lain, seperti SDM yang ada di dalamnya. Terdapat 2 tipe karyawan yang biasa di sebut oleh Club Med dengan GO ( Gentil Organisateur ) dan GE ( Gentil Employee ) sedangkan tamu yang datang di sebut dengan GM ( Gentil Membree ) Tentu kedua karyawan tersebut memiliki perbedaan. GO merupakan karyawan yang tidak hanya menetap dalam satu Village Club Med mereka memiliki periode tertentu sebelum nantinya mereka akan pindah ke Club Med village yang lain sedangkan GE adalah karyawan yang tetap berada dalam satu village (biasanya penduduk sekitar)

Jika saya amati dari sistem yang di terapkan oleh Club Med itu merupakan adopsi dari sistem kapal pesiar. Dimana semua karyawan GO mendapatkan kamar dan fasilitas Club Med ( tinggal di dalam Club Med itu sendiri ) dan penetapan shift kerja mereka pun tidak normal selayaknya karyawan biasa. Selain itu, segala fasilitas dan kegiatan yang di buat oleh Club Med membuat para tamunya hanya berada di dalam Club Med tersebut. Club Med didirikan di setiap negara dengan menjadikannya sesuai dengan budaya yang ada di daerah tersebut, sehingga village akan terlihat orisinil oleh karena itu para tamu akan merasa cukup tentang daerah yang di kunjungi walaupun hanya berada di village. 

Melihat dari uraian di atas , kenyataan yang saya temui di Club Med dan melihat dari segala aspek yang di pelajari dalam mata kuliah Ekonomi Pariwisata memang terdapat plus dan minus dari village tersebut.

Manfaat dan masalah ekonomi Club Med terhadap negara perekonomian di negara maju dan negara berkembang

Berdasarkan dari apa yang di ajarkan dalam mata kuliah Ekonomi Pariwisata bahwa kegiatan pariwisata dapat menimbulkan efek berganda bagi lingkungan sekitar, termasuk dalam pembangunan Club Med. Efek tersebut dapat di rasakan langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat sekitar. Penambahan wisatawaan dapat meningkatkan pendapatan suatu daerah. Kegiatan pariwisata akan terasa medatangkan manfaat pada penjualan, keuntungan, lapangan kerja, pendapatan pajak dan penghasilan dalam suatu daerah. Sayangnya Club Med memberikan kelebihan dari akomodasi hotel lainnya. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas bahwa Club Med menyediakan berbagai fasilitas dan atraksi unik dengan tema yang berbeda setiap harinya, sehingga para tamu yang datang cenderung untuk menghabiskan waktunya untuk menyaksikan atraksi tersebut. Di tambah lagi di dalam village tersebut terdapat butik yang menyediakan berbagai pakaian dengan logo Club Med itu sendiri dan tamu yang datang cenderung memilih barang-barang butik tersebut sebagai konsumsi mereka sendiri ataupun sebagai buah tangan, bukan dari mereka yang berjualan di daerah sekitar. Tamu yang datang ke Club Med merasa sangat di manjakan dan di permudah. Selain itu Club Med menyediakan paket tur wisata suatu daerah di mana Club Med itu berada tentu saja seorang GO yang menanganinya bukan melakukan kerja sama dengan Usaha Perjalanan Wisata daerah sekitar.

Dari sistem kepegawaian yang di anut oleh Club Med juga dapat menjadi pendapatan bagi daerah sekitar. Mereka memiliki GO yang akan tinggal di daerah tersebut selama periode kerja mereka, sehingga dapat di pastikan bahwa mereka akan mengkonsumsi yang di buat atau diolah oleh daerah sekitar. Di lihat dari sistem pembayaran Club Med yang include artinya tamu membayar dengan harga paket yang berarti tamu tersebut akan dengan bebas makan, minum dan menikmati fasilitas dengan sepenuhnya. Oleh karena itu Club Med mematok harga yang mahal dan itu di bayarkan per orang bukan berdasarkan kamar yang di sewa. Sistem pembayaran seperti ini yang membuat tamu tidak banyak melakukan perjalanan karena mereka sudah membayar dengan mahal dan pastinya ingin merasakan hasil dari apa yang mereka bayar.

Namun di balik kelengkapan yang disediakan Club Med bagi para tamunya, Club Med juga memberikan kesempatan terhadap pedagang-pedagang retail di daerah sekitar dengan di perbolehkan untuk membuka dagangan di dalam village dalam hari dan jam tertentu. Biasanya dinamakan dengan Traditional Market Day , program ini dapat membantu pedagang-pedagang sekitar untuk menjajakan barang dagangannya yang tentu saja akan berdampak pada kehidupan perekonomian mereka.

Negara-Negara maju seperti Amerika Serikat dan Italia mungkin tidak merasakan manfaat yang berlebih dari pembangunan Club Med Village karena perusahaan akomodasi ini merupakan kepemilikan Perancis yang tentu saja keuntungan yang diraih akan di larikan balik ke Perancis. Ini merupakan suatu kebocoran ekonomi ( Economic Leakage ) sebenarnya, namun inilah bisnis secara tidak langsung ini merupakan suatu keterikatan yang saling membutuhkan. Suatu negara tidak mungkin berkembang tanpa adanya bisnis pariwisata di dalamnya baik dari dalam maupun dari luar.

Pariwisata juga memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar, seperti Club Med yang juga membantu menjaga kelestarian lingkungan sekitar dengan cara merekrut pekerja untuk menjaga kebersihan pantai serta ekosistem yang ada di sekitar. Tentu saja ini merupakan suatu yang di harapkan pemerintah dalam upaya melestarikan kekayaan alam tanpa harus mengeluarkan biaya besar dalam perawatannya. Suatu usaha bisnis luar yang akan didirikan di suatu daerah akan memiliki perjanjian hukum di dalamnya agar semua dapat berjalan selaras dan seimbang dan dapat menciptakan keadaan yang saling menguntungkan satu sama lain.

Dampak sosial dan pendidikan tentu juga menjadi salah satu yang di akibatkan pariwisata. Dapat kita lihat Bali sebagai contohnya keadaan sosial mereka sudah banyak yang mengarah ke kehidupan luar negeri, selain itu banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara mendorong para masyarakat untuk menguasai keterampilan bahasa asing sebagai modal utama, walaupun mereka tidak memiliki pendidikan yang tinggi, namun dengan bahasa mereka akan dapat hidup dengan cara menawarkan barang yang mereka jual. Keterampilan bahasa asing dirasakan sangat penting di kuasai guna dapat berkomunikasi dengan para wisatawan.

Bagi negara-negara berkembang kegiatan bisnis pariwisata dirasakan berpengaruh besar, karena dengan kehadiran industri pariwisata tersebut lah merupakan satu usaha yang dapat di capai agar para wisatawan dapat berkunjung ke daerah mereka dan sesuai dengan perkembangan daerah tersebut akan dapat di kenal di mata wisatawan. Selain itu ada beberapa pengaruh penting dari pariwisata. Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan negara, Pariwisata meningkatkan nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing, dan tentu saja meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tuesday, May 15, 2012

EkoPar Bab 4


  1. Buatlah suatu rancangan penelitian penerimaan devisa dari sektor pariwisata negara/daerah tempat tinggal anda. Buatkan kerangka kerja penelitian anda yang memuat data-data apa saja yang diperlukan, dimana memperolehnya, tahapan dalam proses analisisnya serta hal-hal lain yang menurut pendapat anda bisa dimasukan kedalam kerangka kerja tersebut ?

KERANGKA KERJA PENELITIAN PENERIMAAN DEVISA SEKTOR PARIWISATA DI KOTA BOGOR

               1.     Sumber Informasi
     a.      Badan-badan Pusat Statistik
Data-data yang terkait dengan jumlah wisatawan di tahun yang akan diteliti akan saya dapatkan dengan mencarinya melalui Badan pusat statistic kota Bogor khususnya untuk sector pariwisata. Berikut contoh Jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara terhadap objek dan kunjungan wisatawan.


Tabel 1Objek dan Kunjungan Wisatawan Kota Bogor 2008

OBJEK WISATA
Jumlah Wisatawa
WISNUS
WISMAN
Kebun Raya Bogor
17601
277220
Istana Bogor
3087
82941
Museum Zoologi
5526
63850
Museum Etnobotani
753
3502
Prasasti Batu Tulis
151
1813
Danau Situgede
753
9586
Plaza Kapten Muslihat
1734
71344
Museum Tanah
9092
8494
Museum Peta
1956
21506
Museum Perjuangan
89
11315
Sumber : Buku Data Pariwisata Kota Bogor Tahun 2009

           2.  Metode Penelitian

                 a.     Metode Perkiraan
Saya akan menggunakan metode ini dalam melakukan penelitian. Yaitu dengan cara melakukan perkiraan yang berdasarkan dari corak dan tingkat perekonomian kelompok yang melakukan perjalanan wisata. Misalnya pengusaha, karyawan biasa, pelajar, pensiunan dan public figure. Kemudian dengan mempertimbangkan factor kebangsaan dari wisatawan yang datang.

                 3.    Hal-hal yang diketahui dalam memperkirakan penerimaan devisa

                 a.     Jumlah wisatawan
Wisatawan yang diketahui yaitu wisatawan asing dan wisatawan domestic.

                 b.    Rata-rata lama tinggal wisatawan
Yaitu dengan mengetahui tingkat rata-rata lamanya seluruh wisatawan berada disuatu daerah atau Negara tujuan wisatawan.

c.     Rata-rata pengeluaran wisatawan per hari
Dengan membedakan rata-rata pengeluaran dari wisatawan asing dan wisatawan domestic per harinya.

d.    Pendapatan Regional
Mencari tahu berapa pendapatan regional (kota Bogor) dalam tahun yang ditentukan.

e.    Nilai Tambah
Mengetahui besarnya penambahan nilai suatu produk atau jasa karena mempergunakan bahan baku berbentuk barang atau jasa yang berasal dari tempat yang sama dalam hal ini yaitu di Kota Bogor.

                 4.   Intensitas Pariwisata
                Yaitu besarnya kepadatan wisatawan per malam wisatanya dibanding jumlah     
                penduduk yang terdapat di suatu daerah (Kota Bogor). Untuk menghitungnya    
                dengan rumus
                                                                                                                                   
TI
=
((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x100%
                  P


              Setelah memperoleh beberapa data diatas, maka langkah selanjutnya yaitu  
              dengan  menghitung Penerimaan devisa dari sector pariwisata di kota Bogor  
              yaitu dengan  rumus

    Y
=
(Nd x Ld x ed)
+
(Nf x Lf xef)



             Dan yang terakhir dengan menghitung berapa kontribusi sector pariwisata   
             terhadap pendapatan regional kota Bogor. Adapun rumusnya

           CT
=
Y x Va x 100%
         NY

2. Propinsi Kopo memiliki jumlah penduduk 8.310.000 jiwa. Pada tahun 1993, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi provinsi ini tercatat sebanyak 678.542 orang. Sedangkan wisatawan nusantara yang datang melakukan kegiatan wisata di kawasan ini berjumlah 1.134.860 orang wisatawan. Menurut kantor pariwisata Kopo kecenderungan kegiatan pariwisata di daerah ini adalah sebagai berikut :

a. Pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara per hari adalah 75  
  US$, sedang wisatawan nusantara memiliki pengeluaran rata-rata per harinya sebesar  Rp.25.000
b. Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 10 hari sedangkan  
   wisatawan nusantara 5 hari.
c.    Nilai tambah Provinsi Kopo diketahui besarnya 45%
d. Pendapatan regional provinsi ini diketahui sebesar  
   Rp.1.625.000.000.000,00
e.  Pada tahun 1993 1 US $ sebanding dengan Rp.2.500,
Anda diminta untuk :

a.    Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo.
Jawab :

TI
=
((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                  P

          
b.    Menghitug besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan sektor pariwisata di provinsi Kopo.
Jawab :

  Y
=
(Nd x Ld x ed)
+
(Nf x Lf x ef)

                            =   ( 1.134.860 x 5 x 25.000 ) + ( 678.542 x 10 x 187.500 )
                            =  141.857.500.000  +  1.272.266.250.000
                            = Rp 1.414.123.750.000 

c.   Menghitung besarnya sumbangan yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap pendapatan regional provinsi ini.
Jawab :

       CT
=
Y x Va x 100%
         NY
                       
d.    Buatkan analisis mengenai kondisi kegaitan pariwisata di provinsi Kopo ditinjau dari sumbangan kegiatan sektor pariwisata.
Jawab :

     Berdasarkan besarnya sumbangan dari sector pariwisata diprovinsi KOPO didapatkan hasil sebesar 39%. Ada pun jika dibandingkan pendapatan regional sebesar Rp. 1.625.000.000.000,- maka didapatkan hasil sebesar Rp. 633.750.000.000,-
    
     Jumlah dari Rp. 633.750.000.000,- atau 39% dari pendapatan regional merupakan sumbangan kegiatan sector pariwisata di propinsi KOPO tahun 1993. Dan ini merupakan angka yang cukup besar di tahun 1993 serta kemungkinan akan lebih besar di tahun berikutnya. Oleh karena itu sektor Pariwisata mempengaruhi peranan yang cukup besar dalam memberikan sumbangan terhadap pembangunan propinsi KOPO itu sendiri.